Pada penjelasan
soal Bitcoin, Edi Balongan telah menyebut salah satu cara
memiliki Bitcoin adalah menjadi penambang alias miner Bitcoin. Cara ini
juga paling menarik karena hanya bermodalkan komputer dan internet,
kita bisa mendapatkan Bitcoin gratis.
memiliki Bitcoin adalah menjadi penambang alias miner Bitcoin. Cara ini
juga paling menarik karena hanya bermodalkan komputer dan internet,
kita bisa mendapatkan Bitcoin gratis.
Kok bisa? Untuk
memahaminya, kita perlu sedikit belajar soal mekanisme
Bitcoin. Sistem Bitcoin membutuhkan sistem pencatatan dari semua
transaksi yang terjadi di jaringan Bitcoin. Catatan ini meliputi si A
yang memberikan Bitcoin nomor XYZ ke B, si B yang membelanjakan
Bitcoin seri XYZ ke C, dan seterusnya. Karena transaksi
terus terjadi,
dibutuhkan komputer yang bersedia mencatat semua transaksi tersebut.
Lalu, siapa
yang mencatat semua transaksi tersebut?
Karena di
Bitcoin tidak ada komputer pusat yang merekam semua transaksi
tersebut, komputer yang tergabung ke jaringan Bitcoin-lah yang harus
melakukannya.
Namun tentu saja tidak banyak orang yang rela menyalakan komputernya terus-terusan hanya untuk mencatat semua transaksi tersebut. Karena itulah sistem Bitcoin menawarkan upah: siapa saja yang mau komputernya mencatat semua transaksi
Namun tentu saja tidak banyak orang yang rela menyalakan komputernya terus-terusan hanya untuk mencatat semua transaksi tersebut. Karena itulah sistem Bitcoin menawarkan upah: siapa saja yang mau komputernya mencatat semua transaksi
tersebut, akan
mendapatkan hadiah berupa koin Bitcoin.
Dengan adanya
upah itu, semua orang jadi mau mencatat. Namun muncul
masalah lain, jika semua orang mencatat, siapa dong yang berhak
mendapatkan koin? Apakah dibagi rata ke semua orang? Ternyata
tidak. Sistem Bitcoin melakukan semacam lomba agar terdapat
satu pemenang yang berhak mendapatkan upah pencatatan
tersebut.
Lomba tersebut
adalah, semua komputer harus mengacak deretan huruf menjadi sebuah angka menggunakan
algoritma khusus SHA-256.
“Deretan huruf” yang harus diacak itu terdiri dari kombinasihash
value (huruf acak) dari transaksi Bitcoin sebelumnya ditambah hash
value transaksi Bitcoin terbaru, ditambah nonce
(angka acak
antara 1-2256). Siapa yang berhasil menghasilkan angka di bawah
target (kami jelaskan nanti), berhak mendapatkan hadiah. Jumlah hadiah itu sendiri tergantung perkembangan, namun untuk saat ini adalah 25 Bitcoin. Atau jika dikonversi ke dalam rupiah menjadi Rp. 210 juta. Dan jumlah itu akan keluar
setiap 10 menit sekali (!)
target (kami jelaskan nanti), berhak mendapatkan hadiah. Jumlah hadiah itu sendiri tergantung perkembangan, namun untuk saat ini adalah 25 Bitcoin. Atau jika dikonversi ke dalam rupiah menjadi Rp. 210 juta. Dan jumlah itu akan keluar
setiap 10 menit sekali (!)
Menggiurkan ya?
Masalahnya, menjadi pemenang itu sangat sulit. Jika pernah belajar pengacakan
berbasis algoritma, kamu pasti tahu betapa “liar”-nya angka yang dihasilkan.
Pengacakan hash value“EdiBalongan123” dan EdiBalongan124” akan
menghasilkan angka yang sangat berbeda. Karena itu tidak ada yang bisa
memperkirakan perpaduan hash value dan nonce seperti apa
yang bisa menghasilkan angka di bawah target. Yang bisa dilakukan adalah memproses
sebuah paduan hash value dan nonce secepat mungkin. Jika masih bukan yang
terkecil, coba lagi perpaduan lain. Begitu seterusnya sampai (siapa tahu)
menang.
Dari penjabaran
proses di atas, tampak ada dua faktor yang menentukan kesuksesan kamu sebagai penambang:
kecepatan komputer dan nasib.
Kecepatan
komputer menjadi penting karena berpengaruh terhadap jumlah angka yang bisa
diproses. Ambil contoh Anda memiliki komputer kelas jangkrik yang booting Windows
saja bisa sampai 5 menit. Komputer semacam ini tetap bisa memproses mengacak hash dan nonce Bitcoin,
namun mungkin hanya satu kombinasi per menit. Sementara komputer teman kamu
yang super cepat bisa memproses sampai 100 angka per menit. Artinya,
kemungkinan komputer super cepat untuk menang 100x lebih besar dibanding
komputer kelas jangkrik tersebut.
Namun nasib
juga berpengaruh di sini. Jika hoki bagus, komputer jangkrik bisa saja
memproses satu angka dan langsung di bawah target. Sementara komputer super
cepat bisa memproses 100 angka namun tidak ada yang di bawah target.
Istilah
“komputer super cepat” juga sudah berubah. Dua tahun lalu, komputer dengan
kartu grafis AMD sudah terbilang super cepat. Namun kini hadir komputer jenis
ASIC yang tugasnya semata-mata hanya menghitung algoritma SHA-256. Persaingan
semakin pelik karena seiring kepopuleran Bitcoin, pemilik modal besar semakin
bernafsu menggelontorkan dana untuk membuat menambang Bitcoin. Salah satu
contohnya adalah Asicminer di Hongkong yang membangun komputer seluas kapal
kontainer berisi ratusan blade server.
Meski
persaingan kian sulit, masih ada harapan jika kamu berniat mencoba menambang
Bitcoin. Kamu bisa bergabung ke mining pool alias layanan yang
mengumpulkan kemampuan komputer dari semua orang yang tergabung ke layanan
tersebut. Enaknya layanan seperti ini adalah kemampuan komputer kamu digabung
dengan komputer orang lain, sehingga kemungkinan menang menjadi lebih besar.
Namun imbalan yang didapat juga harus dibagi-bagi, sehingga jangan heran jika
kamu cuma mendapatkan 0,000001 BTC per bulan.
Nah sekarang
kamu harus menimbang-nimbang, apakah imbalan tersebut sepadan dengan biaya
listrik dan internet yang kamu keluarkan. Jika ingin bergabung di mining
pool, Edi Balongan punya
artikelnya.
Catatan:
- Di atas kami
menyebutkan ada nilai target yang harus dikalahkan untuk mendapatkan upah
Bitcoin. Nilai itu bisa dilihat di
sini. Nilai ini sendiri secara otomatis berubah agar tidak terlalu mudah
maupun terlalu sulit dan diharapkan bisa terkalahkan dalam durasi 10 menit
(meski kenyataannya bisa lebih cepat atau lebih lambat).
- Sistem
Bitcoin akan memotong separuh upah pemenang setiap kali tercipta 21 ribu koin.
Maksudnya, saat ini upahnya 25 BTC, namun jika suatu hari telah tercipta 21
ribu koin, nilainya turun menjadi 12,5 BTC. Setelah itu menjadi 6,25BTC,
3,125BTC, dan seterusnya. Penurunan upah menjadi 12,5BTC diperkirakan akan
terjadi 2017.
0 komentar:
Posting Komentar