Apa sih Bitcoin itu?
Secara sederhana, Bitcoin adalah
mata uang digital saat
bertransaksi di internet. Fungsinya
sama seperti saat
kamu mentransfer uang untuk membeli barang di
internet.
Namanya juga mata uang digital,
Bitcoin tidak ada bentuknya.
Wujudnya hanya sebatas file digital
biasa, mirip seperti file
Word atau MP3 di dalam harddisk. Ada sih yang
membuat
koin Bitcoin secara fisik, namun
itu tidak resmi.
Kalau “cuma” sebuah file, mengapa
orang percaya Bitcoin?
Memang tidak mudah. Namun jika
dipikir, mata uang memang
soal kepercayaan. Ketika menerima
uang Rp. 100 ribu,
kamu sebenarnya hanya menerima
selembar kertas yang
dikeluarkan Pemerintah Indonesia .
Namun kamu percaya
kertas itu memiliki nilai tertentu
yang bisa dibelanjakan untuk
makan, beli bensin, dan kebutuhan
lain.
Nah, kepercayaan pun menjadi dasar
penggunaan Bitcoin.
Ketika menerima Bitcoin, kamu
percaya Bitcoin itu memiliki
nilai tertentu, meskipun pada
dasarnya itu “hanyalah” sebuah file.
Kamu juga percaya, koin tersebut
bisa dibelanjakan karena
banyak orang bersedia dibayar
menggunakan Bitcoin.
Siapa dong yang mengatur Bitcoin?
Apakah ada “Pemerintah Bitcoin”?
Justru tidak ada. Konsep dasar
Bitcoin adalah desentralisasi
alias penyebaran kewenangan. Tidak
ada satu pun lembaga yang
berhak mengatur sistem Bitcoin.
Semua aturan sudah ditanamkan
di sistem Bitcoin, dan kalau pun
butuh penyempurnaan, akan
dilakukan secara bersama karena
Bitcoin adalah sistem yang terbuka.
Kenapa harus pakai Bitcoin? Kalau
cuma sebagai alat pembayaran,
Bitcoin memiliki beberapa
keunggulan.
Pertama, Bitcoin relatif lebih aman
dibanding kartu kredit.
Selama file Bitcoin kamu tersimpan
aman, tidak ada orang lain
yang bisa memakainya.
Kedua, sistem Bitcoin tidak (atau
sedikit sekali)
mengambil komisi dari transaksi
yang terjadi.
Ketiga, transaksi di Bitcoin
bersifat anonim, baik untuk penjual
maupun pembeli. Inilah sebabnya
Bitcoin awalnya banyak
digunakan untuk keperluan ilegal
seperti pembelian narkoba.
Emang banyak yang mau menerima
Bitcoin?
Belakangan ini, iya. Contohnya
adalah WordPress, Namecheap
(pendaftar domain), atau
bitcoinstore.com
(situs jual-beli peralatan
elektronik). Kamu bisa melihat daftar
lengkapnya di sini. Belum lagi transaksi antar
individu.
Kabarnya, volume perdagangan yang
menggunakan
Bitcoin mencapai angka US$ 5 juta
per hari.
Bahkan, kamu bisa menukarkan
Bitcoin dengan uang betulan.
Situs localbitcoins.com memuat
daftar tempat yang mau membeli
Bitcoin kamu. Di Vancouver
(Kanada), sudah ada ATM yang khusus
untuk menukarkan Bitcoin. Sedangkan
di Indonesia, ada situs
www.bitcoin.co.id yang
mau membeli Bitcoin kamu.
Emang berapa sih harga sekoin
Bitcoin?
Saat ini harganya berada di kisaran
US$ 1000 atau
sekitar Rp. 12 juta per BTC (satu
koin Bitcoin).
Silakan lihat situs Mtgox.com untuk melihat pergerakannya.
Namun perlu diingat, harga Bitcoin
sangat variatif. Harganya
tergantung hukum ekonomi dan
sentimen positif maupun
negatif seputar Bitcoin. Nilainya
pun terbilang sangat rentan.
Contohnya pada 9 dan 10 April 2013
kemarin, ketika nilai Bitcoin
bisa naik US$ 266, jatuh drastis
menjadi US$105,
dan kembali ke angka US$ 130.
Wah, jadi tertarik punya Bitcoin.
Bagaimana ya caranya?
Yang pertama, kamu harus punya
dompet Bitcoin. Sama seperti
dompet biasa, dompet Bitcoin ini
fungsinya menampung semua
koin Bitcoin kamu. Dan saya telah
membuat artikelnya disini.
Setelah itu, kamu bisa mendapatkan
Bitcoin dengan berbagai cara.
Namun cara yang paling bikin ngilerpasti
menjadi penambang Bitcoin.
Soalnya cuma bermodalkan komputer
dan internet, kita bisa
mendapatkan Bitcoin secara gratis.
Simak nih artikel Edi Balongan soal Menjadi Penambang Bitcoin.
Nah, apakah sobat Edi Balongan tertarik memasuki dunia
Bitcoin?
0 komentar:
Posting Komentar